Langkah-Langkah Penting Membuat Bisnis Plan
Ada beberapa langkah penting yang wajib Anda lakukan dan kerjakan sebelum bisa benar-benar mulai membuat bisnis plan dari bisnis yang sedang Anda kembangkan saat ini. Riset – langkah pertama tentu saja dengan melakukan riset terkait dengan produk yang ingin Anda jual kepada pasar. Anda harus melakukan riset terkait produk, pasar, dan pendapat dari ahli yang mengerti benar dengan produk Anda. Intinya Anda harus mengerti perusahaan Anda, produk Anda, kompetitor Anda, serta pasar Anda sebelum bisa membuat bisnis plan yang tanpa cela. Dengan kata lain riset menjadi suatu langkah yang esensial. Tentukan tujuan pembuatan bisnis plan – salah satu kesalahan dari pebisnis pemula yang membuat bisnis plan adalah dengan tidak menentukan tujuan pembuatan bisnis plan sehingga bisnis plan yang mereka buat nampak tidak terarah. Bisnis plan bisa menjadi road map bagi para pebisnis yang membuka dan menunjukkan jalan sehingga Anda nantinya tidak kebingungan di dalam berbisnis. Tapi bisnis plan juga tentu saja bisa menjadi ‘penarik’ investor, dalam hal ini bila Anda ingin mencari modal tambahan. Sebelum membuat bisnis plan, tentukan dulu untuk apa Anda membuat bisnis plan! Company profile itu penting – nah banyak diantara pengusaha pemula yang terlalu malas membuat compro. Padahal banyak orang yang tertarik kepada proposal bisnis plan suatu perusahaan karena compro yang menarik. Lebih jauh lagi compro bukan hanya berisi sejarah perusahaan, keorganisasian perusahaan, melainkan mengenai produk yang Anda tawarkan, target pasar, dan tentu saja portfolio perusahaan Anda sebelumnya. Dengan membuat compro yang penting berarti Anda telah selangkah lebih maju dari pesaing-pesaing usaha lainnya yang sama-sama mencari modal dengan membuat proposal bisnis plan kepada para investor. Dokumentasi – dokumentasi merupakan nilai penting yang amat disukai oleh para investor, dalam hal ini selain dokumentasi legal tentu saja dokumentasi soal keuangan perusahaan yang Anda jalankan. Mulai dari pengeluaran, arus kas, hingga strategi bisnis dan proyeksi usaha. Lebih jauh lagi jangan pernah lupakan beberapa indikator-indikator kecil di dalam pencatatan tersebut yang (percayalah) menjadi nilai yang amat mahal di mata para investor. Memiliki rencana marketing strategis – satu lagi komponen bisnis plan yang bisa menjadi nilai lebih di mata para investor, yakni rencana marketing strategis yang detil serta cocok dengan bisnis yang Anda jalankan. Tidak ada standard baku yang mengatur rencana marketing strategis yang baik, namun setidaknya Anda bisa mengikuti contoh di bawah ini:- Strategi pengenalan produk baru kepada pasar
- Strategi ekspansi atau regaining pasar terkait suatu produk.
- Strategi penjualan di territorial baru.
- Strategi boosting penjualan produk.
- Strategi cross-selling ataupun bundling.
- Strategi terkait pembuatan kontrak jangka panjang dengan klien.
- Strategi pembaruan produk.
- Memiliki content marketing strategy.
- Strategi peningkatan manufaktur produk.
Contoh Proposal Bisnis Plan
Di bawah ini merupakan template bisnis plan yang bisa Anda ikuti dan diubah sesuai dengan kebutuhan Anda, feel free to use!Cover Depan – buatlah cover depan semenarik mungkin, sebisa mungkin gunakanlah jasa desain ataupun pegawai yang memang memiliki keterampilan desain. Dari sinilah impresi awal para investor akan didapatkan. Pendahuluan – tidak perlu ditulis, cukup langsung tulis beberapa konten-konten yang berada di dalam pendahuluan ini:
- Sejarah perusahaan – merupakan sejarah ataupun cerita mengenai berdirinya perusahaan. Dari sejarah perusahaan inilah nantinya para investor akan menilai seberapa baik pengalaman perusahaan, kekompakan tim utama, hingga keutuhan individu yang turut serta dalam mengembangkan perusahaan Anda.
- Visi dan misi perusahaan – bisa jadi menunjukkan penjabaran nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan Anda. Dari sini Anda bisa menunjukkan bagaimana Anda mengimplementasikan abstarksi mengenai nilai-nilai perusahaan menjadi strategi bisnis Anda.
- Gambaran umum pasar – menggambarkan segmentasi pasar, target pasar, serta positiong atau bagaimana perusahaan Anda menempatkan produk di tengah-tengah pesaing usaha yang sejenis.
- Permintaan pasar – Anda harus bisa menggambarkan perkiraan permintaan pasar terhadap produk yang akan Anda jual. Sebisa mungkin Anda harus menuliskan proyeksi permintaan pasar terhadap produk Anda, bila memungkinkan tulislah prediksi kenaikan persentase permintaan pasar terhadap produk Anda.
- Rencana penjualan produk – Anda harus bisa menjelaskan mengenai cara Anda untuk mulai menjual produk di awal-awal ketika produk Anda belum dikenal hingga strategi penjualan bila animo pasar sedang turun.
- Strategi pemasaran – salah satu aspek penting yang tidak boleh dilupakan dalamberbisnis adalah mengenai strategi pemasaran. Tanpa tim pemasaran yang baik, produk tingkat tinggi pun akan sulit terjual.
- Keorganisasian – sebagaimana namanya Anda bisa menjelaskan keorganisasian perusahaan mulai dari pemilik usaha, badan hukum, struktur organisasi, hingga job-desc dan sistem honor di dalam perusahaan. Semakin detil dan jelas bagian ini, tentu akan membuat venture capitalist semakin bahagia.
- Legalitas – tidak ada investor yang ingin menanamkan modal yang mereka punya ke dalam perusahaan yang tidak memiliki legalitas yang jelas. Untuk itu, sebelum Anda berani mencoba mengajukan proposal bisnis plan untuk mencari modal tambahan Anda wajib mengurus tetek bengek legalitas terkait jalannya perusahaan Anda.
- Inventarisasi – salah satu aspek manajemen yang seringkali disorot oleh para investor adalah inventarisasi. Karena inventarisasi yang baik merupakan langkah awal dari sehatnya keuangan perusahaan, dan sehatnya keuangan perusahaan merupakan pertanda baik bagi para investor. Untuk yang satu ini tentu saja Anda harus belajar lebih dalam lagi, namun bila memang sudah memiliki modal cukup maka Anda bisa langsung meng-hire orang-orang yang cakap di bidang ini.
- Produk – Anda harus menjelaskan secara detil mengenai produk yang ingin Anda jual kepada pasar mulai dari sifat, ciri produk, hingga nilai manfaat yang bisa didapatkan dari produk yang Anda tawarkan kepada pasar ini.
- Fungsi produk – Anda bisa memasukkan produk Anda ke dalam salah satu bagian dari jenis produk yang beredar di pasaran saat ini mulai dari convenience goods, shopping goods, unsought goods, hingga specialty goods.
- Teknis produksi – Anda juga harus bisa menjelaskan kepada para investor hal-hal yang berkaitan dengan proses produksi. Mulai dari pencarian dan pemanfaatan bahan baku, kapasitas produksi, serta perhitungan produksi. Anda harus memahami ilmu rantai pasok yang baik agar bisa menjelaskan hal-hal terkait ini.
- Tenaga kerja langsung – Anda boleh menjelaskan hal-hal yang mencakup tenaga kerja langsung yang bekerja untuk perusahaan Anda. Jelaskanlah secara rinci mulai dari jumlah, jabatan, posisi, jobdesc, hingga alur kerja dan teknis pemberian dan pembagian honor terkait tenaga kerja langsung tersebut.
- Analisa kelayakan usaha – kelayakan usaha bisa dilakukan hanya jika Anda sudah memiliki running test Di dalam dunia start up, biasanya para founder banyak mengeluarkan uang pribadinya di tahap ini. Biasanya mereka melakukan simulasi langsung dengan modal yang mereka punya, sehingga kemudian mendapatkan data-data yang bisa menambah nilai jual proposal bisnis mereka.
- Analisa titik impas – nah ini dia salah satu hal penting yang harus Anda cantumkan di dalam proposal bisnis Anda. Analisis titik impas atau perhitungan break even point dimana kira-kira si pengusaha sudah bisa balik modal.